Text
Perilaku permintaan uang dalam sistem moneter ganda di Indonesia
Sistem moneter dual kekinian dicirikan oleh sistem bunga konvensional sistem dan berbagi keuntungan dan kerugian (PLS) sistem dalam sistem Islam, dimana masing-masing dari mereka memiliki yang berbedarnperilaku di mempengaruhi permintaan uang dan stabilitas moneter. Studi ini analisis komponen permintaan uang di bawah kedua konvensional dan Islam sistem keuangan di Indonesia, menggunakan vektor Auto regresi (VAR) dan vektor kesalahan koreksi Model (VECM) metode.rnHasilnya menunjukkan bahwa dalam sistem Islam, PLS kembali negatif berkorelasi dengan semua permintaan Islam komponen uang (mata uang, Wadiah Giro, Mudharabah deposit tabungan dan Mudharabah deposito berjangka). Sementara di sistem konvensional, bunga negatif berkorelasi dengan permintaan untuk mata uang, Giro dan tabungan deposito, tapi positif berkorelasi dengan permintaan deposito. Islam permintaan uang menstabilkan quicier untuk tanggapan shock dari variabel-variabel lainnya dibandingkan sistem konvensional. Selain itu, tingkat bunga memberikan kontribusi 20-29 dalam permintaan konvensional untuk uang variasi, sementara dalam sistem PLS kembali hampir tidak memiliki peran pada uang Islam permintaan variasi.rnPenelitian kami menunjukkan bahwa tabungan deposito di Indonesia memiliki karakteristik permintaan deposito, maka sebaiknya disertakan dalam Ml bukan M2.rnTemuan ini menunjukkan otoritas moneter untuk secara bertahap pergeseran pola pikir mereka dari konvensional operasi moneter untuk operasi moneter ganda dan mengeksplorasi lebih lanjut tentang kemungkinan penggunaan kembali PLSrnsebagai patokan tingkat kebijakan untuk mencapai tujuan utama dalam memaksimalkan diuntungkan kesejahteraan sosial dan keadilan, serta meminimalkan inefisiensi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain