Text
Hermeneutika al-qur'an asghar ali-engineer
Kredo al-Qur'an Shalih li kulli zaman wa makan menyiratkan bahwa al Qur'an harus selalu ada dalam kehidupan manusia. Namun, tantangan ke depan membuktikan keberadaan al-Qur'an muncul ketika perubahan terjadi dalam masyarakat. Untuk mempertahankan interpretasi klasik dari beberapa ayat al-Qur'an terhadap konteksrnyang telah berubah adalah bukan pilihan yang baik, atau mungkin itu tidak adil. Masalahnya adalah bahwa kehadiran al Qur'an tak lepas dari masalah waktu dan ruang. Oleh karena itu, al Qur'an harus ditafsirkan bersama kembali dengan perubahan sosial. Dalam dari Asghar Ali Engineer, karena kesadaran manusia moderen yang terletak oleh hak asasi manusia , penafsiran ayat Al Qur'an tidak bisa mematuhi bahwa dua prinsip yang pada dasarnya adalah norma-norma fundamental al- Qur'an. Untukrnmemahami ayat-ayat Al-Qur'an, umat Islam harus membedakan antara ayat-ayat sebagai pesan normatif dan sarana sebagai kontekstual. Sejauh ayat adalah sebagai sarana kontekstual, ayat-ayat tidak bisa digeneralisasi melampaui ruang dan waktu.rnDalam opini Asghar ini, penafsiran al Qur'an harus dapat menunjukkan Islam dalam semangat murni: liberal, humanistik, dan progresif yang akhirnya dapat mendukung tumbuh dan pengembangan kesejahteraan umat manusia di dunia.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain