Text
Persepsi petani dan preferensi di Ciamis dan Bantul pada lembaga keuangan mikro Islam (BMT)
Penelitian ini dilakukan karena nasib rakyat Indonesia yang, mayoritas, bekerja sebagai petani. Komunitas ini belum menunjukkan peningkatan yang memiliki standar yang lebih makmur hidup. Ini diasumsikan karena kekurangan modal, kesulitan akses pembiayaan, ketidakmampuan untuk menyediakan agunan, dan terbatasnya jumlah jangkauan perbankan. Studi ini mencoba untuk mengungkapkan peran lembaga keuangan mikro syariah atau BMT untuk memberikan kesempatan bagi para petani. Namun, masyarakat pedesaan ini terbiasa dengan lembaga ini. Oleh karena itu, penting untuk melihat persepsi mereka, preferensi, dan penerimaan untuk mengadopsi lembaga keuangan tersebut. Mempekerjakan teori persepsi, preferensi, dan tingkat adopsi / penerimaan hal-hal baru. Data dikumpulkan dengan cara kuesioner dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di Ciamis dan Bantu / Bupati dari bulan Agustus sampai Desember 2009. Hal ini menunjukkan tingkat persepsi petani di Kabupaten Ciamis tinggi (91%), preferensi tingkat tinggi (97%), sehinggarnmereka dapat mengadopsi lembaga keuangan mikro syariah dengan tingkat penerimaan (92%). Secara umum, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi, preferensi, dan adopsi bank ini oleh masyarakat di dua kabupaten.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain