Text
Ajaran catur budi dalam serat Sasanasunu karya Kyai Yasidipura II
Pujangga Yasidipura I dan Yasidipura II memegang peranan penting dalam sejarah perkembangan kesustraan Jawa, yakni sebagai tokoh yang menjembatani tradisi sastra Pra-Islam dan perkembangan kesusastraan Jawa sesudahnya (zaman Islam). Karya menarik perhatian para pengamat sastra Jawa karena pada kurun waktu itu masyarakat jawa telahmenganut Islam. Keduanya mengubah kembali karya sastra Jawa Kuna yang bersifat Jawa-Hindu diubah kembalike dalam karya sastra Jawa Baru. Ketika masyarakat Jawa telah menganut Islam, karya sastra Jawa Kuna yang bersifat Jawa-Hindu digubah kembali ke dalam karya sastra Jawa BAru serta adanya ciptaan baru karya sastra piwulang. Ajaran Catur Budi yang hendak dikemukakan dalam tulisan ini, merupakan ajarn yang disampaikan oleh Kyai Yasidipura II dalam karyanya yang berjudul : Serat Sasanasunu, yang latar belakangnya penciptaannya dijiwai oleh semangat zaman (zeitgeist), yakni semangat untuk memelihara, mempertahankan, dan melestarikan norma-norma dan nilai-nilai yang di wariskan oleh nenek moyang yang pada zaman pemerintahan colonial mengaliami pergeseran dan erosi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain