Text
Menelsuri jejak kehidupan ulama dan cendekiwan pada masa colonial dalam teks Maulid Qashor H.Tabbri di Surakarta
Perjalanan kesenian sastra mempunyai khazanah yang hebat di Jawa. Baik berupa cerita, mitologi, maupun tembang. Dengan masuknya islam, kesenian mulai bervariasi seperti adanya Maulid Qashor karang H.Tabbri yang memberikan khazanah baru dalam bidang kesusastraan Jawa. Sejarah penyebaran Islam di Nusantara tidak bias jauh dari peranan Maulid Nabi atau Muludan yang dimanfaatkan oleh Wali Songo untuk sarana dakwah bagi masyarakat Jawa. Unsur politis juga terdapat dalam naskah ini seperti adanya penanggalan SeratWicaraKeras karya Yasadipura II, bahwa naskah ini masih ada sangkut pautnya dengan kejadian pemusnahan para cendekiawa dan ulama pada tahun 1842 di Surakarta, karena Belanda menganggap mereka adalah penghasut untuk memberontak dominasi Belanda di kerajaan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain