Text
Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran Gambir di Pakpak Bharat (studi pada Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kerajaan dan Tinada)
Gambir merupakan salah satu komoditas utama di Kabupaten Pakpak Bharat, NorthrnSumatera. Namun, prospek yang lebih baik dari permintaan domestik dan internasional yaiturntidak kemudian diikuti oleh peningkatan produktivitas serta pendapatan darirnpetani. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya informasi pasar, proses produksi, dan modal untukrnmengembangkan sistem pertanian ini. Selain itu, teknik budidaya yang diterapkan tidak sesuairndengan teknologi yang disarankan belum.rnPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan petani dari tiga bentuk:rnOutput menjual, perhitungan margin pemasaran gambir, dan perhitungan pangsa petani (hargarnshare diterima oleh petani). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pakpak Bharat dirnNovember 2007 dengan menggunakan metode survei yaitu wawancara langsung kepada responden danrnkuesioner distribusi. 58 responden petani diambil menggunakan simple randomrnsampling dari tiga sub regencys: Sitellu Tali Urang Jehe, Kerajaan dan Tinada.rnSementara itu para pedagang gambir semua diambil, yaitu, 6 pedagang eceran dan satu seluruhrnpenjual. Tiga sub-regencys yang sengaja dipilih sebagai wilayah studi dengan alasanrnbahwa mereka adalah pusat produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat. Pendapatanrnpetani gambir dianalisis menggunakan analisis pendapatan sedangkan untuk mengetahui pemasaran,rnanalisis margin pemasaran dan analisis pangsa petani dipekerjakan.rnTemuan penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pertanian gambir, teknik budidaya,rndan pengobatan pasca panen yang masih dilakukan secara tradisional merupakan salah satu t ~rnpenyebab qy_ality rendah, rendemen yang buruk, dan pendapatan rendah dari petani. Netrnpendapatan petani menjual output dalam bentuk daun dan ranting per hektar per tahun adalah sebagairnsebanyak Rp11.476.200, -. Sementara itu, jika famers menjual output dalam bentuk bola dan kering ·rngetah, hadiah masing-masing Rp14.073.200, - dan Rp15.129.200, - Fakta-fakta ini menunjukkanrnbahwa petani akan mendapatkan manfaat lebih dengan menjual produksi dalam bentuk getah kering. Iturnpemasaran getah basah dan kering masih cukup efisien ditunjukkan oleh margin hadiah yangrnyang diterima oleh petani masih tinggi 100% untuk cuti dan ranting, 75% untuk getah kering dan 90,57% untukrngetah basah. Margin pemasaran antara lembaga pemasaran untuk setiap output yang cukuprnseimbang (6% -19%) dan keuntungan dari lembaga pemasaran untuk setiap output mulairndari 5,63% menjadi 14%
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain