Text
Pemanfaatan Jamur pelarut Fosfat dan Mikoriza sebagai alternatif pengganti pupuk Fosfat pada tanah Ultisol Kabupaten Langkat Sumatera Utara
Fosfor merupakan unsur hara makro yang acapkali tidak tersedia bagi tanaman. Mahalnya harga pupuk P anorganik yang masih diimport sering menjadi faktor pembatas meningkatkan hasil pertanian. Kondisi lahan pertanian yang rusak semakin luas akibat penerapan pupuk anorganik ditambah dengan pestisida kimia, akhirnya menyebabkan biaya produksi semakin tinggi. Pemanfaatan pupuk hayati P diharapkan meningkatkan efisiensi pemupukan P terutama pada lahan yang jenuh pupuk yang tersebar luasa di Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Sumatera Utara, mulai Juni-September 2007. Inokulan yang digunakan dari kelompok jamur pelarut phospat, isolat KL-3 serta mikoriza. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial 3 ulangan. Variabel diamati adalah berat kering tajuk, berat kering akar, serapan P-tanaman, P-tersedia tanah dan berat 100 biji. Penelitian menyimpulkan bahwa pemberian pupuk fosfat meningkatkan pertumbuhan tanaman secara nyata yang tercermin dari variabel serapan P tanaman, p- tersedia tanah secara sangat nyata juga meningkat. Pupuk TSP berpengaruh lebih tinggi daripada pupuk rock fosfat. Pemberian pupuk hayati meningkatkan pertumbuhan tanaman, sedang P-tersedia tanah secara nyata semakin meningkat. Mikoriza dan campuran antara mikoriza dan jamur pe0L111arut fosfat menunjukkan hasil tertinggi pada variabel yang diamati. Interaksi perlakuan antara lahan dan pemberian pupuk fosfat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman pada seluruh variabel yang diamati. Terhadap serapan P tanaman dan P-tersedia tanah interaksi kedua perlakuan ini berpengaruh positif. Disarankan meneliti jenis-jenis asam organik yang dihasilkan pupuk hayati yang diberikan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain