Text
Adat kelompok minoritas muslim di Ma'undai (Keo) dari Flores Tengah: Antara rumah Islam dan rumah budaya
Pembagian masyarakat Ma'undai didasarkan pada konsep Sa'o yang berarti rumah, sesuai dengan apa yang disebut oleh Levi-Strauss sebagai house-based community yang merupakan inti dari organisasi kekerabatan. Sa'o yang merupakan kategori fundamental memiliki fungsi sebagai pengatur warisan dan harta, mengatur pernikahan dan urusan-urusan adat lainnya. Tulisan ini membahas bagaimana Orang Ma'undai (Keo) di Flores Tengah menghadapi situasi tarik menarik antara tiga macam identitas, baik identitas Islam yang tertuang dalam konsep tradisional Dar'al Islam (Rumah Islam), identitas adat yang disebut Dar'al Thaqaafa (Rumah Adat) maupun identitas mereka sebagai bangsa Indonesia. Dalam tulisan ini penulis mengadakan suatu penelusuran sejarah perkembangan Islam Ma'undai dan cerita-cerita rakyat untuk memperlihatkan adanya proses dialogis antara Dar'al Islam dan Dar'al Thaqafaa. Sebagai kesimpulan, modernisasi baik dalam bidang fisik maupun dalam bentuk reinterpretasi agama Islam yang dibawa pendatang tetap membuktikan bahwa Dar'al Thaqaafa tetap memiliki daya pengikat bagi keutuhan masyarakat yang diakui, baik oleh kalangan Muslim minoritas maupun Kristen Katholik yang mayoritas.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain