Text
penentuan tipe angkutan umum perkotaan yang optimum dengan metode AHP (Analitically Hierarchy Process) kasus: trayek, Amplas-P.Baris (Medan)
Pada trayek tertentu, tipe/ukuran bus dan frekuensi operasi armada (supply) yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan penumpang (demand) dan tingkat pelayanan jalan (selalu terbatas) dapat menimbulkan permasalahan, seperti: persaingan antar bus, dampak operasi bus terhadap lalulintas lain yang dapat menambah tingkat kemacetan dan kecelakaan lalulintas. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tipe angkutan yang optimum untuk dioperasikan pada trayek tertentu. Ada 4 jenis tipe yang dipertimbangkan, antara lain: 1. sudaco, 2. jumbo, 3. kijang dan 4. damri, sedangkan variabel atau kriteria yang menentukan pemilihan tipe yang optimum adalah waktu tunggu penumpang, ongkos, kecepatan bus, okupansi bus, intensitas bus dan kenyamanan. Nilai kriteria dari masing-masing tipe didapat dengan melakukan simulasi pada trayek tertentu. Trayek yang ditentukan sebagai kasus dalam penelitian ini adalah trayek T.Amplas- T.P.Baris (Medan). Hasil simulasi pada trayek tersebut menunjukkan bahwa masing-masing tipe angkutan mendapatkan nilai variabel atau kriteria tertentu. Nilai kriteria (hasil simulasi) kemudian dianalisis untuk mendapatkan bobot tipe angkutan ini didapat dari hasil analisis matriks bobot kriteria dan bobot tipe angkutan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain