Text
Etika medis dan pembentukan dokter yang berkeutamaan
Sifat empati sama pentingnya dengan penguasaan teknologi kedokteran. Dalam relasi dokter-pasien, sifat empati merupakan kesadaran etis yang mendorong para dokter untuk mendekatkan diri dan terlibat dengan pasien. Pengalaman relasional dokter-pasien lalu dihayati sebagai baik pengalaman klinis (penyembuhan) maupun perjumpaan etis (menguatkan, meneguhkan, mendukung, memberi harapan, mengubah gaya hidup, menerima kerapuhan man usia, dan sebagainya). Kita kemudian menjadi terkejut ketika sifat yang paling mendasar ini perlahan-lahan menghilang dari dalam diri para dokter, dan itu dimulai sejak masa pendidikan. Jika rasa empati para mahasiswa kedokteran rendah, apakah pendidikan formal mengenai empati dapat membantu mengatasinya? Penulis berargumentasi bahwa kuliah etika medis dapat berperan dalam mempromosikan dan membentuk watak empati dokter sejauh metodologi pengajarannya dipilih secara tepat. Mahasiswa seharusnya memanfaatkan kuliah erika medis sebagai kerangka refleksi dalam mengolah pengalaman perjumpaan mereka dengan pasien. Posisi ini sekaligus mengoreksi" keyakinan berlebihan pada bioetika yang bertendensi saintifik sebagai ilmu yang sanggup membentuk rasa empati."
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain