Text
Perkembangan survei terkini
Presiden dilarutkan kabinetnya pada awal Desember, dengan fokus utama pada tim ekonomi. Boediono sangat berpengalaman diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, sementara Sri Mulyani Indrawati dipromosikan dari ketua badan perencanaan untuk menjadi Menteri Keuangan. Menteri mantan Koordinator Perekonomian, Aburizal Bakrie, dibuat Menteri Koordinator Sosial negeri-keluar dari pusat perhatian ekonomi, tapi masih dengan pengaruh yang cukup besar. Perubahan ini secara keseluruhan telah diterima dengan baik oleh pasar, seperti yang ditunjukkan oleh penguatan yang cukup rupiah. Tantangan yang dihadapi kabinet baru tetap besar, namun. Pada berbagai variabel ekonomi makro, kinerja telah jatuh jauh di target pemerintah. pertumbuhan output menurun menjadi hanya 4,9% P.A. pada kuartal Desember dari 6,5% tahun sebelumnya. Pertumbuhan investasi telah jatuh ke tingkat yang sangat rendah, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang penciptaan kesempatan kerja. Dalam ekonomi global booming, ekspor tumbuh hanya 7,4% dalam empat kuartal Desember, meskipun kekayaan Indonesia dari sumber daya alam. Tingkat inflasi dua kali lipat dari bulan September sampai Oktober untuk hampir 18% P.A., meskipun kenaikan harga berikutnya telah jauh lebih lambat. Kampanye anti-korupsi presiden terus menghasilkan banyak perhatian. Jumlah kasus korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah dan manajer perusahaan negara dibawa ke pengadilan terus meningkat. Beberapa kasus high-profile memiliki mengakibatkan keyakinan, tetapi yang lain tidak. Kampanye ini nampaknya juga akan diperluas ke reformasi peradilan, yang jelas penting, tapi satu masalah yang mendesak belum ditangani secara langsung adalah kecurigaan meluas bahwa dana dari partai politik besar sebagian besar berasal dari penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintah.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain