Text
Otonomi perguruan tinggi: Implementasi dan implikasinya
Perguruan tinggi sampai saat ini masih dipercaya mempunyai kekuatan akademik dan moral untuk dijadikan mitra dalam pengembangan masyarakat madani sebagai agent of change dalam membawa bangsa Indonesia ke arah kemajuan. Peran yang strategis itu memerlukan suaturnperubahan dalam manajemennya. Perubahan yang kelihatan sangat menjanjikan adalah dengan menjadikan perguruan tinggi sebagai lembagarnyang mempunyai otonomi. Permasalahan yang mungkin muncul akibat pemberlakuan otonomi harus mendapat antisipasi dari semua kalangan (pemerintah, perguruan tinggi sendiri, masyarakat, pemakai jasa). Permasalahan yang banyak dihadapi oleh perguruan tinggi dalam menuju status otonomi, antara lain terkait dengan rendahnya mutu dosen dan karyawanrnsementara jumlahnya sangat banyak, rendahnya mutu lulusan, kurikulum yang belum mantap, tingkat emosional kedaerahan yang cukup tinggi, ketidaksamaan pandangan di antara sivitas akademika, merajalelanya aksi unjuk rasa untuk menentang sesuatu yang belum tenturndipahami, sumber dana yang masih sedikit, dan manajemen yang kurang profesional. Untuk mengurangi risiko itu, diperlukan persyaratan khusus bagi setiap perguruan tinggi yang ingin melaksanakan otonomi, seperti evaluasi diri dan perencanaan pengembangan baik strategis mau punrnrencana masa transisi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain