Text
Keanekaragaman tumbuhan pewarna yang digunakan masyarakat Tapanuli Selatan: suatu kajian etnobotani dan botani ekonomi
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman tanaman yang memproduksi zat pewarna yang biasanya digunakan olehrnmasyarakat Tapanuli Selatan. Untuk tujuan ini, eksploratif survei masing-masingrnsampel tanaman yang dikumpulkan purposively dari bidang yang telah ditetapkan di wilayah dan siap untukrnherbarium tambahan untuk identifikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa ada spesies 24, berasal dari 17 Keluarga, dari tanaman yang umum digunakan oleh masyarakat sebagai pewarna sumber agen. Dalam kaitannya dengan habitus tanaman, yang paling sering digunakan adalah pohon dan kemudian diikuti oleh camar, herbal, scrub dan gnemon. Tanaman dedaunan adalah organ yang paling populer digunakan sebagai pewarna sumber agen dan kemudian diikuti oleh stipes, Flos, caul adalah dan rimpang di kedua, ketiga, keempat, dan kelima peringkat masing-masing. Sementara Ananas Comosus, Curcuma domestica, Iresine herbstii, Alpinia galanga, Arthocarpus heterophylus,rnGuava guajava, Psophocarpus tetragonolobus adalah spesies tanaman yang memproduksi zat pewarnarnyang memiliki ekonomi botani, secang, Tectonia grandis, pinnata aren, Areca catecu, dan buah Mengkudu dianggap sebagai tanaman yang paling calon untuk pengembangan lebih lanjut seperti mewarnai sumber agen. Organ Each tanaman menghasilkan warna tertentu dan ritual yang berbeda arti. Warna-warna yang paling mulia di masyarakat kuning, merah, putih dan hitam. Arti warna diwakili secara inklusif dalam motif kain tradisional, yaitu ' Ulos Batak', yang memiliki hitam warna dasar yang dikombinasikan dengan gelap,
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain