Text
Seed germination, seedling establishment and vegetative development of the threatened palm Cyrtostachys renda blume
Tipe perkecambahan C. renda adalah epigeal-adjacent lingular, embrio terletak di bagian basal endosperma, berukuran kecil dengan rataan diameter 1.5 mm, serta mempunyai struktur melengkung pada bagian apikalnya. hasil studi ini menunjukkan bahwa perkecambahan C. renda tidak terjadi hingga biji-biji terlepas dari tandan buah tumbuhan induk. Inhibisi embrio berlangsung selama 45 hari(rataan) sebelum biji berkecambah, tergantung pada kualitas drainase, suhu media dan intensitas cahaya. Plumul muncul rata-rata pada hari ke 62, radikel pada hari ke 67, dan akar adventitious pertama pada hari ke 102 setelah penyemaian. Scale leaf ketiga akhirnya berkembang menjadi eofil pada hari ke 140 setelah scale leaf pertama kering. Eofil berkembang dengan sempurna pada hari ke 226 (rataan) dan dari sini fase autotrofik dimulai. Radikel berkembang cepat, berumur panjang, dan fungsinya tidak digantikan oleh akar-akar yang muncul berikutnya seperti yang terjadi pada jenis-jenis palem dengan tipe perkecambahan adjacent. Eofil kedua, ketiga, keempat dan kelima muncul secara berurutan pada hari ke 255, 345, 480, dan 630 setelah persemaian, kemudian diikuti dengan pertumbuhan daun yang lambat tetapi dengan pertumbuhan akar-akar adventitious secara progresif. Daun pertama kering setelah berumur 2,5 tahun setelah persemaian: suatu tahap di mana semai-semai (seedlings) tumbuh dengan sangat lambat. Tunas vegetatif (suckers) tumbuh jauh lebih cepat daripada semai; suatu adaptasi yang memungkinkan palem ini sintas di habitat yang tergenang (rawa). Perbedaan laju pertumbuhan secara signifikan terjadi setelah tanaman berumur delapan bulan. Pada umur dua tahun tinggi tunas rataan vegetatif mencapai 84,0 cm sementara tinggi semai hanya 12,6 cm. Biji-biji dari spesimen tanaman yang dipelihara (cultivated) berkecambah lebih baik (74,0% lebih kurang 7,21) daripada biji-biji yang berasal dari tumbuhan liar (11,33% lebih kurang 4, 16): mengindikasikan bahwa kualitas biji yang dihasilkan oleh tumbuhan liar relatif tidak baik dan kesintasannya di alam tergantung pada tunas vegetatif. Viabilitas biji dari tanamanyang dipelihara juga lebih lama (140hari) daripada biji-biji dari tumbuhan liar (120hari). tanaman yang dipelihara bereproduksi lebih awal, berbunga lebih sering, dan menghasilkan biji lebih banyak daripada tumbuhan liarnya. Walaupun C. renda secara alamiah memiliki preferensi habitat berawa, dengan air masam dan media gambut, pinang ini mampu beradaptasi terhadap kondisi kultivasi yang beragam.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain