SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Disfungsi endotel pada demam berdarah dengue

Rogers, Rebecca - Nama Orang; Islam, Miftahul - Konferensi; Fahrizal, Zaki - Konferensi;

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan demam dan perdarahan. Selain itu terdapatrnefusi pleura yang diduga karena peningkatan permeabilitas vaskular. Berdasarkan tanda tersebut, diduga disfungsirnendotel memegang peranan dalam patogenesis dernam berdarah dengue. Tujuan penelitian ini adalah untukrnmengetahui apakah pada demarn berdarah dengue terjadi disfungsi endotel dengan memeriksa kadar sVCAM-1, vonrnWillebrand factor dan petanda aktivasi koagulasi yaitu D dimer. Di samping itu ingin diketahui apakah ada hubunganrnantara petanda disfungsi endotel dengan beratnya penyakit. Desain penelitian ini potong lintang, kelompok kasus terdirirnatas 31 penderita DBD dan kelompok kontrol terdiri atas 30 penderita dernam bukan DBD. Kadar sVCAM-1 diperiksarndengan cara ELISA, vWF dengan cara enzyme linked fluorescent assay (ELFA) dan D-dimer dengan cara sandwichrnenzyme immunoassay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar sVCAM-1 pada kelompok DBD danrnkelompok kontrol berturut-turut a8alah 1323 ng/mL dan 1003 ng/mL, sedangkan simpang blikunya berturut-turut 545rnng/mL dan 576 ng/mL. Rerata kadar vWF pada kelompok DBD dan kontrol berturut-turut 284% dan 327%, denganrnsimpang baku berturut-turut 130% dan.141%. Kadar sVCAM-1 tidak berkorelasi dengan jurnlah trombosit, kadarrnalbumin, kadar D dimer dan beratnya penyakit. Terdapat korelasi lernah antara kadar vWF dengan D dimer danrnberatnya penyakit. ( r = 0,472 dan r = -0,45!>). Kesimpulan: Hasil pemeriksaan sVCAM-1, vWF dan D dimerrnmenunjukkan bahwa pada DBD terJadi disfungsi endQtel. Namun tidak ada hubll!lgan antara sVCAM-1 denganrnberatnya penyakit, hanya ~da hubungan yang lernah antara vWF dengan D dimer rnaupun beratnya penyakit.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
Makara seri kesehatan
No. Panggil
-
Penerbit
: American foundations information service., 2006
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
1693-6728
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Vol. 10, No. 1, Tahun
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?