Text
Peran medical check-up terhadap aktifitas fisik dasar lansia: studi panel kelompok lanjut usia 1993-2000
Laporan Sidang Dunia Kedua tentang Lanjut Usia (2002) memperkira~an jumlah lansiJ di Indonesia menempati urutanrnke empat terbesar di dunia dalam abad 21. SKRT 200 I menunjukan angka disabilitas 88,9% lansia, termasuk disabilitasrnringan, yang merupakan masalah besar bagi Indonesia. Di Amcrika layanan ke~;chat:m telah menurunkan angkarndisabilitas lansia dari 22,1% pada tahun 1984 menjadi 16% pad a tahun 2002 (DJ·IHS, 2003 ). Studi mcnggunakan datarnIndonesian Family Life Survey (SAKERTI) yang didisain panel di 13 provinsi dari tahun 1993 -- 2000, dengan tiga kalirnpengambilan data. Studi bertujuan membuktikan hubungan antara medical check-up dengan pemeliharaan aktifitas fisikrndasar pada lansia. Populasi dan sampel adalah pra-lansia aktif (aktif fisik dasar lansia) yang berusia 55 tahun atau lebihrnpada tahun 1993. An ali sis yang digunakan adalah regresi logitik multi-level. Hasil studi didapatkan bahwa dari 1541rnpra-lansia (pada tahun 1993), 1464 (89,54%) lansia masih dapat melakukan aktifitas fisik dasar pada tahun 2000. Angkarninsiden kejadian limitasi aktifitas fisik dasar sebesar 3 ,2/tahun, yang berarti dari 1 00 !ansi a sekitar 3 - 4 lansia akanrnmengalami disabilitas (memiliki limitasi aktifitas fisik dasar) setiap tahunnya. Hasil analisis mendapatkan bahwa rasiornodds peran medical check-up terhadap aktifitas fisik dasar sebesar 1,85 ( 95% CI= 1,64 -- 2, 13) berarti !ansi a yang tidakrnmelakukan medical check-up teratur berisiko mengalami disabilitas I ,85 kali dibandingkan dengan lansia yangrnmelakukan medical check-up dengan teratur.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain