Text
Palinologi umur paleogen di cekungan Sumatera Tengah
Dibandingkan dengan kandungan polen pada sedimen Paleogen di Kawasan Barat Indonesia yangrnumumnya melimpah (seperti pada Formasi Nanggulan di Jawa Tengah, Formasi Tanjung di KalimantanrnSelatan dan Formasi Malawa di Sulawesi Selatan), kumpulan polen pada sedimen Paleogen di CekunganrnSumatera Tengah relatif sedikit. Berdasarkan kemunculan spora indeks Oligosen Cicatricosisporitesrndorogensis dan didukung oleh keberadaan pol en Palmaepollenites kutchensis dan Meyeripollis naharkotensis,rndisimpulkan bahwa perconto sedimen yang dianalisis berumur Oligosen. Kesimpulan ini turut diperkuat olehrnketidak hadiran palinomorf asal India yang tiba di Sundaland pada umur Eosen. Studi ini juga menunjukanrnperbedaan kandungan palinomorf antara Brown Shale dan Upper Red Bed. Brown Shale didominasi olehrnpolen air tawar tanpa kehadiran polen air payau, menunjukan lingkungan non-marin. Diperkirakan BrownrnShale terbentuk pada fase syn-rift. Anehnya, sedimen Brown Shale tidak mengandung alge air tawar pencirirnlingkungan danau seperti Botriococcus dan Pediastrum ( sebagaimana dijumpai pada endapan danau F ormasirnTalangAkar di Cekungan Sunda-Asri). Sementara itu, Upper Red Bed ditandai oleh keberadaan palinomorf airrnpayau secara signifikan, menunjukan pengaruh lingkungan marin pada peri ode post-rift. Secara keseluruhanrnpenelitian ini membuktikan terjadinya sedimentasi transgresif yang dimulai dengan lingkungan air tawarrntempat pembentukan sedimen Brown Shale, kemudian berpindah ke lingkungan transisi (laut dangkal) tempatrnterbentuknya endapan Upper Red Bed.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain