SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Palinologi umur paleogen di cekungan Sumatera Tengah

Jeon, Eun-ja - Konferensi; Yoon, Hee-cheol - Konferensi; Ulfiati, Ratu - Konferensi;

Dibandingkan dengan kandungan polen pada sedimen Paleogen di Kawasan Barat Indonesia yangrnumumnya melimpah (seperti pada Formasi Nanggulan di Jawa Tengah, Formasi Tanjung di KalimantanrnSelatan dan Formasi Malawa di Sulawesi Selatan), kumpulan polen pada sedimen Paleogen di CekunganrnSumatera Tengah relatif sedikit. Berdasarkan kemunculan spora indeks Oligosen Cicatricosisporitesrndorogensis dan didukung oleh keberadaan pol en Palmaepollenites kutchensis dan Meyeripollis naharkotensis,rndisimpulkan bahwa perconto sedimen yang dianalisis berumur Oligosen. Kesimpulan ini turut diperkuat olehrnketidak hadiran palinomorf asal India yang tiba di Sundaland pada umur Eosen. Studi ini juga menunjukanrnperbedaan kandungan palinomorf antara Brown Shale dan Upper Red Bed. Brown Shale didominasi olehrnpolen air tawar tanpa kehadiran polen air payau, menunjukan lingkungan non-marin. Diperkirakan BrownrnShale terbentuk pada fase syn-rift. Anehnya, sedimen Brown Shale tidak mengandung alge air tawar pencirirnlingkungan danau seperti Botriococcus dan Pediastrum ( sebagaimana dijumpai pada endapan danau F ormasirnTalangAkar di Cekungan Sunda-Asri). Sementara itu, Upper Red Bed ditandai oleh keberadaan palinomorf airrnpayau secara signifikan, menunjukan pengaruh lingkungan marin pada peri ode post-rift. Secara keseluruhanrnpenelitian ini membuktikan terjadinya sedimentasi transgresif yang dimulai dengan lingkungan air tawarrntempat pembentukan sedimen Brown Shale, kemudian berpindah ke lingkungan transisi (laut dangkal) tempatrnterbentuknya endapan Upper Red Bed.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
Scientific contributions oil & gas
No. Panggil
-
Penerbit
: ., 2014
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
2089-3361
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Vol. 37, No. 2, Tahun
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?