Text
Penentuan aktivitas gabungan ekstrak etanol pulosari (alyxia reinwardtii) dan secang (sappan lignum) sebagail inhibitor tirosinase yang potensial untuk bahan kosmetik melalui pendekatan in silico dan in vitro
Tirosinase atau fenol oksidase adalah enzim utama yang terlibat dalam biosintesis melanin. Untuk menghindari produksi melanin secara berlebihan pada lapisan epidermal, maka dicari senyawa yang mampu menghambat tirosinase sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemutih kulit. Inhibitor enzim tirosinase dapat diperoleh dari senyawa bahan alam diantaranya, polifenor, kumarin, stilben sebagai pengganti senyawa sintetik. Tirosinase telah diketahui strukutur molekular sehingga dapat diketahui mekanisme kerjanya melalui uji in-silico dan pembuktian secara in-vitro. Penelitian ini digunakan untuk mendekteksi keefektifan gabungan dari ekstrak etanot pulosari (alyxia reinwardtii) dan secang (sappan lignum) sebagai inhibitor tirosinase. Dari hasil in-silico pengujian aktivitas inhibisi tirosinase menggunakan software MOE 2008 menunjukkan bahwa dalam ekstrak etanol dari secang yaitu senyawa brazilin dan rhamnitin berturut-turut memiliki nilai ?G -15.6582 kkal/mol, -13.3378 kkal/mol dengan inhibisi 10.021 µM; 9.104 µM dan Hdon-acc 5 dan 6. Sedangkan senyawa parameter L-DOPA dan membandingkan asam kojat berturut-turut memiliki nilai ?G -9.8247 kkal/mol; -8.8074 kkal/mol dengan inhibisi 5.592 µM; 4.976 µM dan Hdon-acc 3; 3. Dan membuktikan secara in-vitro menunjukkan bahwa uji aktivitas inhibisi tirosinase berturut-turut dari secang (SI), pulosari (Ar), gabungan SI dan Ar dengan pembanding dan 93.557 ppm. Sehingga dari hasil in-silico dan in-vitro disimpulkan bahwa penggabungan antara pulosari dan secang memilki tingkat IC50 lebih baik dibandingkan pemberian masing-masing ekstrak.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain