Text
Adaptive governance for building urban resilence: lessons from water management strategies in two Indonesian coastal cities
Dengan menggunakan kombinasi kerangka kerja kerentanan dan ketahanan, makalah ini membahas tantangan dan strategi tata kelola ketahanan pesisir dan air di dua kota di Indonesia. Ini membandingkan metode yang digunakan pemerintah daerah untuk melibatkan pemangku kepentingan yang berbeda dan memberlakukan berbagai solusi kebijakan, untuk memahami bagaimana elemen tata kelola multi-skalar mempengaruhi kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya yang terkait dengan air. Setelah membahas guncangan dan tekanan catatan yang menjangkau ranah sosial, ekonomi dan lingkungan, analisis komparatif akan dilakukan untuk dua kota pesisir besar di Indonesia, Surabaya dan Semarang. Kombinasi kerangka ketahanan sebagai dasar analisis mengungkapkan pendekatan yang berbeda dari setiap kota untuk meningkatkan ketahanan. Sementara Surabaya berpusat pada peningkatan partisipasi masyarakat dan upaya secara internal, Semarang lebih fokus pada melembagakan rencana komprehensif dan kolaborasi eksternal. Berbagai pendekatan ini menunjukkan bahwa ketahanan dapat dibangun dari berbagai cara. Kombinasi pembiayaan yang memadai, kapasitas teknis, kepemimpinan yang sangat baik, pemahaman tentang akar penyebab dan tekanan, dan visi jangka panjang diperlukan untuk tata kelola yang berdampak.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain