Text
Marga Chitinophaga yang diisolasi dari Taman Nasional Wanggameti dan aktivitas litiknya
Pemanfaatan enzim dari bakteri dalam bidang industri komersial, pertanian, pengolahan limbah dan kesehatan lebih diminati dibandingkan dengan sumber enzim lainnya, seperti tanaman dan hewan karena memberikan banyak keuntungan untuk berbagai aplikasi. Marga Chitinophaga yang pertama kali diperletakkan sebagai Myxobacteria kitinolitik, dikenal sebagai penghancur kitin atau pemakan kitin karena kemampuannya dalam menghidrolisis kitin. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengkarakterisasi, mengidentifikasi dan menguji aktivitas litik bakteri pribumi asal Taman Nasional Wanggameti terhadap kitin, selulosa, dan protein sebagai langkah awal dalam upaya bioprospeksi sumber daya hayati Pulau Sumba. Sebelas isolat bakteri brerwarna kuning diisolasi dari sampel tanah dan kayu lapuk menggunakan media ST21 dan Water Agar. Isolat tersebut membentuk zona bening pada media VY/2CX. Karakterisasi fisiologis memperlihatkan bahwa sebanyak dua isolat mampu menghasilkan katalase, tetapi tidak ada satupun menghasilkan urease. Analisis filogenetik berdasarkan sekuen gen 16S rRNA mengindikasikan bahwa seluruh isolat termasuk dalam marga Chitinophaga yang terdiri dari Chitinophaga filiformis, Chitinophaga ginsengisoli, Chitinophaga pinensis, dan Chitinophaga sancti. Isolat tersebut disimpan di inaCC dengan nomor inaCC B1254 sampai inaCC B 1264. Analisis secara kuantitatif terhadap aktivitas litiknya menunjukkan bahwa sekuruh strain mampu memecah kitin dan selulosa. Strain dengan aktivitas kinitase dan selulase tertinggi berturut-turut adalah inaCC B1260 dan inaCC B1258. Keduanya adalah C.pinensis. Selanjutnya, C.filiformis memperlihatkan aktivitas proteolitik paling tinggi di antara strain lainnya pada kasein susu skim, yakni sebesar 1.14 lebihkurang 0,08.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain