Text
Aplikasi kajian DNA molekuler dan fenotipik pada program pelepasliaran burung Kakatua (Application of molecular DNA and phenotypic study for reintroduction programme of Cockatoos)
Ada enam spesies burung kakatua di Indonesia yang diketahui sebagai satwa eksotis, cerdas, dan dapat dilatih untuk berbagai atraksi. oleh sebab itu banyak komunitas pecinta burung ingin memiliki dan memeliharanya. semua satwa yang telah dipelihara masyarakat perlu dilakukan evaluasi dari berbagai aspek sebelum dilepas kembali ke habitat alam. Identifikasi spesies dan jenis kelamin kakatua peliharaan ilegal memiliki peran kunci untuk program reintroduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi reabilitas dan efektivitas teknik morfometri dan molekuler untuk program reintroduksi kakatua ke habitat alam. sebanyak 68 seken gen COI kakatua yang dikoleksi dari komunitas pecinta burung di sekitar Jakarta dan empat sekuaen dari GenBankl digunakan dalam kajian ini. Analisa filogenetik dengan model Kimura-2 parameter diimplementasikan pada Pairwise distance calculation dalam program MEGA Versi 6.05 Hasil analisa menunjukkan variasi intraspesifik adalah Cacatua alba (n=4)=0%, C. galerita (n=53)= 0,3%,C. goffiniana (n=3)=0%, C. moluccensis (n=7)=0,1% dan C. sulphurea (n=2)=0,3%, dengan kisaran antara 0-06%. Rata-rata divergensi intraspesifik sekuen COI adalah 0,025±0,055% dan interspesifik berkisar antara 3,1-11,6%. Pohon filogenetik menunjukkan clade monofiletik spesies kakatua di Indonesia. Selain itu, analisis DNA barcode dan penentuan jenis kelamin dengan teknik molekuler telah melakukan koreksi terhadap lima individu hasil identifikasi spesies dan dua individu hasil identifikasi jenis kelamin C. galeritas triton. Hasil kajian C. galerita triton jantan dan betina berdasarkan beratb tubuh, panjang tubuh, dan panjang kepala paruh tidak berbeda nyata (P=0,5). akhirnya, sebanyak 19 ekor C.galerita triton dan dua ekor P. atterrimus telah dilepasliarkan di habitat alam.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain