SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Penampilan karakter kuantitaif genotipe kedelai di bawah naungan (Quantitative character of soybean genotype perfomance under the shade)

Mawani Rajagukguk - Nama Orang; Yudha, Yusuf Hadi - Konferensi;

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam proses fotosintesis. Disetiap habitat, intensitas cahaya bervariasi secara temporal dan spasial. Tanaman mengembangkan daya aklimatisasi dan plastisitasnya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setiap tanaman memberikan respon berbeda terhadap naungan dan mengekspresikannya melalui penampilan karakter yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan genotipe kedelai dalam menghadapi naungan. penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Kendalpayak, Malang pada tahun 2013. Penelitian menggunakan rancangan percobaan faktorial, dengan dua faktor. Faktor pertama adalah naungan, terdiri dari tanpa naungan (N0) dan naungan 50% (N1).Faktor kedua adalah genotipe kedelai, terdiri dari tiga varietas peka naungan (Grobogan, Argopuro, dan Panderman) , dua varietas tahan ( Dena 1 dan dena 2 ), dan dua galur hasil persilangan ( IBM -10-75 dan K-13). penempatan perlakuan di dasarkan pada rancangan acak kelompok lengkap, diulang tiga kali. pengamatan meliputi rn: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, bobok biji per taman, bobot 100 biji dan bobot kering: total, akar, daun, dan polong. hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan 50% menyebabkan cekaman kekurangan cahaya, dengan intensitas 30,31%. Intensitas cekaman tersebut, menyebabkan perbedaan penampilan karakter kuantitatif diantara genotipe yang diuji. Dena 1, Dena 2, dan K-13 sesuai untuk lingkungan naungan, karena mampu mempertahankan atau meningkatkan hasil biji, sedangkan Argopuro,IMB-10-75, Grobongan, dan Panderman tidak sesuai untuk lingkungan naungan, karena tidak mampu mempertahankan hasilnya. Dena 1, Dena 2, mengembangkan mekanisme penghindaran untuk menghadapi naungan, melalui peningkatan tinggi tanaman, jumlah dan luas daun, sedangkan K-13 menghadapi cekaman naungan melalui kemampuannya dalam memanfaatkan cahaya terserap untuk pembentukan biji secara efisien.rn


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
Jurnal biologi Indonesia
No. Panggil
570.5 Jur
Penerbit
: ., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
0854-4425
Klasifikasi
570.5
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Vol. 13, No. 1, Tahun
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?