Text
Refleksi kohesivitas sosial penutur bahasa sasak dan kecenderungannya bertranformasi
Artikel ini menjelaskan kehesivitas sosial masyarakat Sasak tradisional yang tercermin dalam kategori dan ekspresi linguistiknya, khususnya pada domain modal sosial. Selanjutnya, bagaimana nilai-nilai kohesivitas sosial itu bertranformasi dalam modal sosial masyarakat Sasak sekarang. Kategori dan ekspresi linguistik dimaknai sebagai bentuk kategorisasi lingual dan ungkapan verbal dalam domain modal sosial, yang mana didalamnya tersimpan berbagai sistem pengetahuan masyarakat Sasak mengenai kohesivitas sosial. Sementara itu, transformasi dalam kajian ini dimaknai sebagai bentuk pergeseran atau perubahan pada struktur permukaan (transformasi lingual) dan juga pada struktur dalam (perubahan prilaku) masyarakat sasak. Untuk tujuan tersebut, digunakan pendekatan etnosemanti, yakni memeriksa kosakata-kosakata tertentu dalam bahasa yang mereka gunakan pada ramah sosial dan memiliki kaitan dengan konsep modal sosial. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan paling tidak ada tiga macam modal sosial masyarakat Sasak yang menjadi landasan nilai-niai kehesivitas sosialnya: (1) modal sosial yang merujuk kepada bentuk interaksi-interaksi, (2) modal sosial yang merujuk kepada bentuk institusi, dan (3) modal sosial yang menunjuk kepada norma-norma. Adapun kecenderungan transformasi sosial yang terjadi lebih dikarenakan oleh adanya (i) tuntutan kualifikasi baru, (ii) bergesernya peran profesi, (iii) munculnya stratifikasi kompleks dalam masyarakat Sasak dewasa ini, dan (iv) adanya berbagai kelembagaan baru yang diterapkan oleh negara dan oleh didukung oleh sistem kekuasaan formal.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain