Text
Studi laboratorium mitigasi kerusakan formasi, kasus lapangan Duri " Sumatera"
Kerusakan formasi dapat menyebabkan turunnya produksi minyak, oleh sebab itu upaya mitigasi/pencegahan kerusakan formasi menjadi sangat penting untuk dilakukan. Kenyataannya, semua operasi dilapangan seperti : pemboran, penyelesaian sumur, kerja ulang perbaikan sumur, produksi dan stimulasi berpotensi untuk menimbulkan kerusakan formasi. Pada kasus ini operator minyak A mempunyai rencana untuk membuang produksi air dari sumur minyak kedalam formasi Baji, Jaga, Dalam, Menggala. Sebelum dilakukan operasi dilapangan, studi laboratorium harus dilaksanakan untuk meneliti pengaruh dari injeksi air tersebut kedalam formasi. Hasil tes laboratorium akan digunakan sebagai masukan untuk perencanaan pengolahan air, sehingga air tidak menyebabkan kerusakan formasi. Eksperimen laboratorium dilaksanakan dengan melakukan pengukuran permeabilitas air sebagai fungsi volume air yang di injeksi. Analisa XRD juga dilakukan untuk menunjang hasil penelitian. Didalam studi laboratorium sampel batuan dari formasi Baji, Jaga, Kedua, Dalam, Menggala di injeksi atau di uji dengan terhadap : air tanpa salinitas, air bersalinitas, air produksi dari sumur minyak yang tidak maupun yang di filter(saring). Hasil dari studi dilaboratorium semua formasi sangat sensitive(mudah mengalami kerusakan formasi) jika di injeksikan dengan air dari sumur minyak lapangan Duri, demikian juga dengan air tak bersalinitas. Kerusakan formasi dapat dicegah dengan melakukan penyaringan dan menaikkan salinitas air injeksi. Kerusakan formasi pada umumnya disebabkan oleh lempung yang partikelnya mudah lepas dan termigrasi (Kaolinite), walaupun ada sebagian kecil disebabkan oleh lempung yang mudah mengembang(Smectite).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain