Text
Bioethanol production from iles-iles and sorghum starch as raw materials ( effect of CaCl2 addition and saccharification time)/ Produksi bioetanol berbahan dasar iles-iles dan pati sorgum (efek penambahan CaCl2 dan waktu sakarifikasi)
Bioetanol yang dihasilkan dari sumber pertanian merupakan salah satu energi alternatif yang dikembangkan untuk menggantikan minyak bumi. Namun, penggunaan bahan makanan seperti jagung dan singkong untuk memproduksi bioetanol menimbulkan kendala karena dapat menyebabkan kelangkaan pangan dan kenaikan harga pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan bioetanol dari sorgum dan iles-iles, dimana bahan ini tidak digunakan oleh manusia sebagai makanan, terutama di Indonesia. Pada kedua bahan baku, variabel yang diteliti adalah waktu sakarifikasi (4, 8, 24, dan 48 jam) dan konsentrasi Cacl2 yang ditambahkan ke dalam larutan umpan likuifikasi pada berbagai konsentrasi (0, 100, 200, 300, dan 400 mg/L). Proses hidrolis enzimatik terdiri dari likuifikasi menggunakan a-amilase sebesar 1.6% v/w (t = 1 jam; T = 95-100 ?, Ph 6) dan sakarifikasi hasil likuifikasi dengan menggunakan ß-amilase sebesar 3,2% v/w (t = variasi, T = 60 ?, pH 5) dan fermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae (t = 120 jam, pH 4, 5, ragi 5g). Kondisi terbaik diperoleh untuk sorgum yang di sakarifikasi t = 24 jam, yang menghasilkan yield etanol tertinggi, 91,5 g/L, dan untuk iles-iles pada t = 48 jam, yang menghasilkan 107,1 g/L. Kondisi optimum dari CaCl2 yang n ditambahkan adalah 200mg/L, yang mengakibatkan hasil tertinggi etanol, 98,5 g/L dan 92,4 g/L untuk masing-masing sorgum dan iles-iles. Hasil ini menunjukkan bahwa sorgum dan iles-iles merupakan bahan baku yang menjanjikan untuk produksi bioetanol, karena dapat dihasilkan bioethanol kadar tinggi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain