Text
Pemberdayaan pelayaran rakyat untuk angkutan antar pulau dalam rangka pengembangan wilayah kepulauan di kawasan timur Indonesia
Dengan dukungan regulasi (Inpres 5/2005 dan UU/17/2008) pemerintah berkomitmen untuk mempertahankan pelayaran rakyat yang merupakan warisan budaya bangsa. Namun, keberadaannya terancam punah karena daya saing yang rendah akibat kuliatas pelayanan dalam hal keselamatan dan pengawakan yang belum memadai. Kenyataan ini menunjukkan adanya kelemahan baik dari sisi internal pelayaran rakyat maupun dari sisi eksternal misalkan kebijakan pemerintah maupun faktor lainnya. Penulis melakukan analisis dari sisi internal pelyaran rakyat yakni kemampuan kapal berlayar pada beberapa kondisis cuaca dan gelombang. Pada gugus kepulauan di wilayah timur Indonesia, armada pelayaran rakyat yang umumnya digunakan berukuran 150 GT. Hasil analisis kapal-kapal tersebut membuktikan mengatasi kemampuannya mengatasi kondisi cuaca (gelombang dan angin), telihat dari kondisi lengan stabilitas kapal masih memenuhi persyaratan dan momen stabilitas lebih besar dari momen yang ditimbulkan oleh adanya pengaruh gelombang dan cuaca. Oleh karena kekuatan sesungguhnya adalah perbaikan factor internal dalam diri pelayaran itu sendiri yakni alat keselamatan, kualitas bahan baku kapal dan pengawakan kapal. Perbaikan internal akan berdampak pada kepercayaan pengguna jasa terhadap pemberdayaan pelyaran rakyat terutama untuk pelayanan wilayah kepulauan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain