Text
Kajian pencemaran lingkungan di tambak udang delta mahakam
Delta Mahakam mempunyai ekosistem pesisir yang unik, dan produktif, dan memiliki sumberdayarnalam yang sangat besar. Potensi ini apabila dikelola baik, tidak mustahil menjadi kontributor yangrnmampu meningkatkan perekonomian nasional maupun regional. Perairan Sungai Mahakam mendapatrnpencemaran limbah cair, sehingga memberikan dampak pada kualitas air, sehingga menjadi penyebabrnkonflik antara masyarakat, khususnya petambak dan nelayan dengan perusahaan industri migas.rnAnalisis menggunakan diskriptif-komparatif dengan uji ANOV A, untuk membandingkan sampelrn(air, tanah/ sedimen, udang, dan mangrove) dari tambak (banyak mangrove, sedang mangrove, sedikitrnmangrove, dan tanpa mangrove). Beban pencemaran yang dianalisis: kandungart kadmium (Cd), timbalrn(Pb), minyak dan lemak (M & L), merkuri (Hg), dan arsenic (As). Tingkat kemaknaan 95% denganrntingkat kesalahan 5% (0,05).rnKualitas air tambak udang di Delta Mahakam masih dalam batas kewajaran ditinjau dari bebanrnpencemaran maksimum Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51/2004 Tentang BakurnMutu Air Laut dilihat dari parameter kimia, fisika dan biologi. Keberadaan mangrove di tambakrnudang Delta Mahakam dapat memberikan nilai positif dalam menyeimbangkan kualitas perairan danrnmenetralisir kadar logam berat, hal ini ditunjukkan dari perbedaan rata-rata kadar Pb, Cd, M & L,rnAs, dan Hg dari sam pel air, tanah/ sedimen, udang dan mangrove yang diambil dari tambak udangrnbermangrove banyak, bermangrove sedang, bermangrove sedikit, dan tanpa mangrove memperlihatkanrnberbeda bermakna (p < ,05). Tambak udang bermangrove banyak lebih sedikit rata-rata kadar Pb, Cd,rnM & L, As, dan Hg dibandingkan tambak undang bermangrove sedang dan bermangrove sedikit.rnTambak udang bermangrove banyak memberikan sumbangan positif dalam pencegahan pencemaranrnyang benipa kadar Pb, Cd, M dan L, As, dan Hg yang rendah.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain