Text
Proses pengelolahan meningkatkan aktivitas hipolipidemik jamur tiram (pleurotus ostreatus) pada tikus (rattus norvegicus) sprgue-dawley hiperkolesterol
Jamur tiram dikenal merniliki aktivitas hipokolesterolemik dan hipolipidernik sehingga dapat dikategorikanrndalam bahan pangan fungsional. Sebagai bahan pangan, jamur tiram harus diolah terlebih dahulu sebelumrndikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tiga jenis proses pengolahan jamurrntiram yang umum dilakukan, yaitu perebusan, penggorengan, dan pemanggangan, terhadap aktivitasrnhipokolesterolrnik jamur tiram. Tiga puluh ekor tikus jantan galur Sprague-Dawley berumur 8 minggurndiadaptasikan terhadap kondisi laboratorium, lalu diinduksi dengan diet tinggi lemak. Tikus dibagi secararnacak ke dalam lima kelompok perlakuan; diet tinggi lemak (K), diet tinggi lemak + jamur tiram mentahrn(M), diet tinggi lemak + jamur tiram goreng (G), diet tinggi lemak + jamur tiram panggang (P), dan dietrntinggi lemak + jamur tiram rebus (R). Setelah masa aklimasi, induksi, dan 21 hari perlakuan, diambil sampelrndarah dari sinus orbital. Pengukuran kadar total kolesterol (TC), trigliserida (TG), kolesterollow-densityrnlipoprotein (LDL-c), dan kolesterol high-density lipoprotein (HOL-e) dilakukan terhadap serum darah.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa jamur tiram yang telah diolah memberikan efek hipokolesterolernikrndan hipolipidemik yang lebih baik dibandingkan dengan jamur mentah. Di antara ketiga cara pengolahan,rnpemanggangan merupakan cara pengolahan yang paling baik dalam menurunkan kolesterol total,rnsedangkan perebusan paling baik dalam menurunkan trigliserida darah.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain