Text
Penambahan biskuit kentang dalam pakan kukang sumatera (nycticebus coucang boddaert, 1785) dan kukang jawa (nycticebus javanicus geoffroy,1812): pengaruhnya terhadap kecernaan dan efisiensi penggunaan pakan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan biskuit kentang terhadap kecernaan dan efisiensi penggunaan pakan pada kukang Sumatera (Nycticebus coucang). Penelitian telah dilakukan di Penangkaran Mamalia Kecil Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi - LIPI selama 66 hari yang terdiri dari 10 hari masa adaptasi pakan dan 56 hari (8 minggu) masa pengumpulan data. Materi yang digunakan adalah empat ekor kukang Sumatera dan dua ekor kukang Jawa (N. javanicus) sebagai pembanding. Pakan yang diberikan selama penelitian adalah Pisang Ambon, pepaya, apel, jambu biji, markisa, ubi jalar, putih telur rebus, biskuit kentang, jangkrik dan ulat hongkong. Perlakuan pakan pada kukang Sumatera terdiri dari pakan kontrol (T0) dan pakan dengan penambahan biskuit kentang (T1), sedangkan kukang Jawa hanya diberi pakan T1 sebagai pembanding. Parameter yang diamati adalah konsumsi, kecernaan, dan efisiensi penggunaan pakan. Jenis pakan yang paling palatabel bagi kukang Sumatera dan kukang Jawa adalah pisang, jangkrik, dan ulat hongkong. Rataan konsumsi pakan pada perlakuan T0 dan T1 adalah 38,63 dan 37,42 g/ekor/hari, dan pada kukang Jawa 42,51 g/ekor/hari. Rataan kecernaan bahan kering kukang Jawa>T1>T0 masing-masing 92,02%, 91,21%, dan 88,95%; sedangkan rataan efisiensi penggunaan pakan (EPP) tertinggi pada kukang sumatera adalah 12,06% dan 9,10% pada kukang Jawa. Rataan total digestible nutrien (TDN) kukang Jawa>T1>T0 masing-masing 87,04%, 85,34%, dan 83,54%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain