Text
Tanggap morfologi, fisiologi dan molekuler klon-klon karet terhadap cekaman kekeringan
Pemilihan klon unggul dalam budidaya karet merupakan faktor yang penting untuk mendapatkan tanaman denganrnpertumbuhan yang baik dan produksi tinggi. Klon unggul karet dibedakan menjadi dua jenis yaitu klon penghasillateks danrnklon penghasil kayu lateks. Untuk memperoleh tanaman karet dengan pertumbuhan dan produksi yang optimal pada kondisirncekaman kekeringan maka diperlukan informasi mengenai klon yang sesuai dengan kondisi tersebut. Kondisi stres airrnberpengaruh terhadap tinggi tanaman, kandungan air relatif daun, laju fotosintesis, konduktivitas stomata, kadar klorofil,rnunsur hara, dan gula yang terlarut. Selain itu, cekaman kekeringan juga mempengaruhi ekspresi gen yang berhubunganrndengan ketahanan tanaman terha<¥tp kondisi tersebut. Gen-gen tersebut akan tetap terekspresi dengan optimal setelah 3-5 harirntanpa pemberian air. Beberapa klon karet seperti PR 261, BPM 24, RRIM 703, PR 255, PR 300, dan GT I dapatrndirekomendasikan untuk ditanam pada lahan marjinal dengan tekstur tanah lempung berpasir sampai pasir berlempung, sertarnmemiliki periode bulan kering yang tegas. Sedangkan hasil penelitian lain mengenai pengujian adaptasi klon karet pada fasernpertumbuhan menunjukkan bahwa klon IRR 104 dan IRR 118 cukup baik dibudidayakan di daerah yang memiliki iklimrnkering, sementara klon IRR5, IRR 112, PB 217dan RRIM 921 memiliki pertumbuhan paling baik di daerah yang memilikirniklim basah."
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain