Text
Kinerja dan efisiensi rantai pasok biji kakao di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat
Pengembangan kakao di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat masih sangat prospektif dilihat dari tingkat produksi dan wilayahrnpemasarannya. Permasalahan yang dihadapi petani adalah harga biji kakao yang diterima petani rendah karena kualitas biji yangrnrendah, serta terjadinya distorsi informasi pasar sehingga sistem pemasaran yang terjadi tidak efektif. Tujuan penelitian adalahrnmenganalisis kinerja pemasaran biji kakao di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Data yang digunakan adalah data primer yangrndiperoleh dari wawancara langsung dengan 64 orang responden yang terlibat dalam sistem pemasaran kakao pada Oktober sampairnNovember 20 14. Metode yang digunakan untuk menganalisis pemasaran biji kakao adalah pendekatan food supply chain network (FSCN)rndan analisis deskriptif. Kinerja pemasaran biji kakao diukur dengan efisiensi pemasaran yang menggunakan kriteria marjin pemasaran,rnfarmer's share, dan rasio keuntungan terhadap biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam saluran pemasaran biji kakaornyaitu petani sebagai produsen biji kakao, petani bandar, pedagang pengumpul tingkat desa, pedagang pengumpul tingkat kecamatan,rnpedagang besar, dan eksportir. Berdasarkan analisis efisiensi pemasaran, saluran satu merupakan saluran yang lebih efisienrndibandingkan saluran lainnya. Pada saluran satu, nilai marjin pemasaran sebesar 16,1% denganfarmer's share sebesar 83,9%. Sebaranrnnilai rasio keuntungan terhadap biaya tersebar merata dengan nilai rasio keuntungan terhadap biaya secara total sebesar 2,4.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain