Text
Pengaruh pola pengasuhan orangtua dan proses pembelajaran di sekolah terhadap tingkat kreativitas anak prasekolah (4-5 Tahun)
Anak prasekolah adalah individu yang kreatif, sayangnya banyak orang tua dan guru yang kurang menyadari atau kurang dapat menghargai kreativitas anak. Mereka lebih menginginkan anak yang selalu patuh dan melakukan hal-hal yang diinginkan orang tua atau melakukan hal-hal yang sama seperti anak lain. Layanan pendidikan kepada anak usia dini merupakan dasar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnyarnhingga dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa tahun-tahun awal kehidupan anak merupakan dasar yang cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya. Pada usia pra sekolah, anak mempunyai sifat imitasi atau menirurnterhadap apapun yang telah dilihatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteritik individu dan karakteritik keluarga terhadap kreativitas dan pola asuh orang tua dan proses pembelajaran di sekolah terhadap tingkat kreativitas anak usia TK. Metode yangrndigunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional studi. Dilakukan di TK AnandarnUniversitas Terbuka dengan jumlah sampel 30 anak. Data diperoleh melalui observasi,rnwawancara dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa jenis kelamin dan urutan kelahiran anak tidak memiliki korelasi dengan gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua di rumah. Karakteristik keluarga tidak memiliki korelasi dengan gaya pengasuhan mereka terhadap anak, begitu juga anak dengan karakteristik anak terhadap kreativitas. Terdapat hubungan yang siginifikan antara pendidikan ayah dengan kreativitas anak dalam menghadapi rasa bosan, selain itu juga terlihat hubungan signifikan antara pendapat ibu dengan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dalam kegiatan bermain yang dapatrnmeningkatkan kreativitas. Terdapat hubungan signifikan antara pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap kemampuan imajinasi anak,rnmengenallingkungan sekitar, menjawabrnpertanyaan yang dilontarkan dari anak sehingga meningkatkan kemampuan anak untuk bereksperimen, menimbulkan rangsangan-rangsangan baru anak sehingga anak memliki kemampuan dalam mengatasi rasa bosan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain