Text
Kearifan lokal upacara ruwatan rambut gembel dan hubungannya dengan pelestarian lingkungan di kawasan dieng
Penelitian tentang kearifan lokal semakin marak di Indonesia. Kearifan lokal terwujud dari berbagai tradisirnyang diturunkan dari nenek moyang. Penelitian ini berusaha mengungkapkan kearifan lokal dalam bentukrnUpacara Ruwatan Rambut Gembel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana dalamrnpengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara, dan FGD (Focus GrouprnDiscussion). Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara ini bertujuan untuk melepaskan anak-anak yangrnmempw1yai ram but gem bel dari an cam an Butakala yang dipercaya akan memangsa .anak yang berambutrngembel. Selain itu, dalam kenyataannya, upacara ini ternyata juga berpengaruh terhadap kelestarianrnlingkungan alam di Kawasan Dieng. Semenjak digalakkannya kembali upacara ini, lambat laut lingkunganrnalam kern bali menghijau dengan pohon-pohon kayu. Hal itu menjadi penting bagi keseimbangan lingkunganrndi Kawasan Dieng setelah didera kerusakan lingkungan sebagai akibat dari alih fungsi lahan, dari kawasanrnhutan menjadi kawasan kebun kentang. Tempat-tempat yang menjadi pusat dari upacara ini menjadi semakinrnmenghijau karena masyarakat sadar bahwa air yang berasal dari tuk (mata air) yang selalu diambil sebagairnair suci dalam upacara, harus dijaga kejernihan dan kesuciannya. Upacara Ruwatan Rambut Gembel jugarnsarat dengan nilai-nilai budaya, yaitu nilai penghormatan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, sesamarnmanusia, dan penghormatan terhadap alam lingkungan. Selain itu dalam upacara ini juga terkandung nilairnkegotongroyongan dan kebersamaan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain