Text
Pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran bahasa dan sastra indonesia
Indonesia memiliki tokoh pendidikan yang kehebatannya tidak kalah dengan tokoh-tokoh dunia lainya yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau menjelaskan bahwa pendidikan adalah sebuah upaya dalam meningkakan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran, intelek) dari tubuh anak, sehingga kehidpan anak didik selaras dengan dunianya. pembelajaran didefiniskan oleh knowles sebagai cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan. budi pekerti secara operasional merupakan suatu perilaku positif yang dilakukan melalui kebiasaan yang terbentuk menjadi karakter seseorang/peserta didik. berdasarkan dua definisi tersebut tampak bahwa pendidikan, pembelajaran, budi pekerti/karakter merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah satu dengan yang lainya. perilaku positif yang harus dilatihkan keadan peserta didik terdiri atas banya aspek yang satu diantarannya adalah cara berbicara. dengan demikian, melatih kemampuan berbicara yang mengandung perilaku positif menjadi kewajiban guru mata pelajaran bahasa (bahasa indonesia). keterampilan berbahasa pun tidak dapat dilatihkan secara terpisah antar satu keterampilan berbahsa yang lan. sebagai guru yang profesional, menyusun strategi pembelajaran bahasa indonesia yang selalu terkait dengan pendidikan karakter tidak lagi menjadi suatu beban. sastra adalah gambaran kehidupan manuasia. sastra menjadi media yang tepat di dalam menanamkan karakter positif bagi peserta didik. melalui guru bahasa indonesia yang profesional akan terbentuk sebuah generasi muda yang memliki budi pekerti luhur atau berkarakter kuat.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain