Text
Faktor keberhasilan kritis implementasi pengadaan secara elektronik di kementerian perencanaan pembangunan nasional / bappenas Republik Indonesia
Karena penerapan sistem pengadaan publik menghadapi banyak tantangan, pemerintah mulai menerapkan pengadaan pemerintah elektronik (e-procurement) sebagai kebijakan pemerintah untuk menyediakan pengadaan publik yang lebih baik. Tujuan dari sistem e-procurement adalah untuk membuat proses pembelian barang dan jasa lebih ekonomis, efisien, dan efektif, untuk mengurangi korupsi dan konspirasi dan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas juga. Untuk alasan ini, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pengadaan elektronik dan mengidentifikasi Critical Success Factor (CSFs) yang mendukung keberhasilan implementasi pengadaan elektronik di tingkat menteri. Penelitian pendahuluan merekomendasikan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjadi lokasi penelitian. Penelitian ini menerapkan desain metode campuran eksploratori berurutan. Metode ini menggabungkan penelitian kualitatif untuk menganalisis keberhasilan implementasi e-procurement di Bappenas dan penelitian kuantitatif dengan Exploratory Factor Analysis (EFA) untuk mengidentifikasi pengaruh CSF terhadap keberhasilan implementasi e-procurement di Bappenas. Hasilnya menunjukkan bahwa Bappenas berhasil menerapkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip pengadaan secara elektronik.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain