Text
Penerapan gudang pendingin bawang merah (Allium ascalonicum L.) untuk pengendalian pasokan (studi kasus : Kabupaten Bantul dan Kabupaten Cirebon)
Indonesia masih mengalami surplus bawang merah, akan tetapi harga di pasaran masih fluktuatif. Ada indikasi kesalahan dalam distibusi bawang merah belum berjalan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis rantai pasokan untuk mengetahui distribusi bawang merah. Gudang pendingin merupakan jenis penyimpanan yang tepat untuk mempertahankan mutu bawang merah dan meningkatkan nilai tambah. Tujuan dari penelitian ini untuk memetakan rantai pasok bawang merah di Bnatul dan menentukan kelayakan ekonomi ruang pendingin bawang merah di Ceribon sehingga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi pengembangan gudang pendingin di Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metode analisis kinerja rantai pasok, efisien pemasaran, nilai tambah metode Hayami dan analisis biaya pokok. Hasil analisis menunjukkan terdapat 4 pola saluran pemasaran di kabupaten Bantul, marjin pemasaran tertinggi dimiliki oleh pedangan pengecer sebesar Rp 4.500,00, pendapatan petani tertinggi/farmer;s share terdapat pada grade A sebesar 13,90. Nilai biaya pokok operasional penyimpanan dingin sebesar Rp 769,00/bualn/kg. Nilai tambah ruang pendingin sebesar Rp 9.993,00/kg dan penyimpanan suhu ruang sebesar Rp 6.600,00/kg dengan harga awal Rp. 35.000,00.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain