Text
Peran lembaga dalam pengelolaan sampah terpadu di Kota Pekalongan
Sampah merupakan sesuatu yang dihasilkan dan aktivitas manusia maupun alam, apabila dikelola dengan baik akan bernilai ekonomi, dapat menambah penghasilan keluarga, sebaliknya kalau tidak dikelola akan menimbulkan permasalahan berupa penyakit dan kerusakan Iingkungan. Kondisi saat ini kerusakan lingkungan akibat sampah di Kota Pekalongan mencapal 39,90%. Salah satu permasalahan adalah tingginya angka kenaikan penduduk mencapai 1,42% pertahun, jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 294.117 jiwa. Kebijakan pengurangan sampah sejak dan sumbernya dengan program unggulan 3R (Reuse, Reduse, Recycling) serta sasaran yang harus dicapal sebesar 20%, hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa implementasi sampah di Indonesia yang dapat dikurangi atau dimanfaatkan, kurang dan 8%. Timbunan sampah tiap hari + 768 m3 dan dapat terangkut tiap hari + 614 m3, masih sisa rata-rata tiap hari + 154 m3. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian aspek kelembaggaan, peranannya pada pengelolaan sampah, sehingga bernilaf ekonomis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif eksplanatif (explanatory descriptive) yaitu untuk menguji pengaruh antar variabel yang menjadi fokus kajian, dalam hal ini peran antara lembaga non formal dengan prinsip, indikator strategi pengelolaan sampah di lokasi penelitian. Maka hasil penelitian menggambarkan. bahwa peran lembaga non formal dapat membantu pengelolaan sampah di Kota Pekalongan kurang lebih sebesar 79%, melalui daur ulang, sehingga sampah menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis. Diperlukan strategi, dan peran aktif berbagai pihak baik pemerintah sebagal lembaga formal, lembaga non formal maupun kesadaran masyarakat dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah sehingga menjadi sesuatu yang berguna.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain