Text
The role of auditor in whistleblower system: the cases in indonesia
Pada 2012, the assiciation of certified fraud examiners menyatakan bahwa 43% dari kecurangan terdeteksi melalui uang tip. Peranan tip ini merupakan faktor penting dalam mengungkapkan kecurangan. Paling sering, kecurangan perusahaan diungkapkan oleh whistle blower. Penelitian ini mencoba mengamati dimensi keberadaan dan peran organisaasi internal auditor dan lembaga perlindungan saksi sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi internal auditor untuk menjadi whistle blower. Disamping itu, penelitian ini juga mengeksplorasi pengaruh kompetensi internal auditor, sikap moral internal auditor , dan prilaku etis internal auditor perusahaan sebagai faktor internal yang mempengaruhi auditor internal untuk menjadi whistle blower . Auditor independen dianggap sebagai populasi yang sering dihubungkan dengan internal auditor. Mereka membutuhkan informasi dari internal auditor tentang kecurangan atau penyalahgunaan dalam perusahaan . Kuesioner didistribusikan kepada mereka dan dianalisis menggunakan partial leas squares. Hasilnya menunjukan bahwa hanya prilaku etis internal auditor perusahaan mempengaruhi mereka untuk menjadi whistle blower dengan program perlindungan saksi. Untuk mengembangkan tata kelolah perusahaan yang sehat di Indonesia , sistem whistle blower sangat dibutuhkan dengan penekanan pada perlindungan saksi yang kuat. Saat ini, Indonesia tidak memiliki tindakan whistle blower.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain