Text
Populasi, ko-okurensi dan prefensi habitat areca macrocalyx di pulau Waigo-Papua Barat
Penelitian status populasi dan prefensi habitat pinang papuasia areca macrocalyx zippelius ex blume di Pulau Waigeo (Papua barat) telah dilakukan pada tahun 2012. Area studi mencakup berbagai tipe habitat dan asosiasi vegetasi: tepi sungai, lereng (punggung) bukit, puncak bukit, hutan alami, hutan terganggu, dan hutan terkonversi. Ukuran populasi bervarias secara spesial dan didominasi oleh semai (62%) dan juvenile (24%); mengindikasikan populasi yang berkembang, rekreitmen dan mortaltas berlangsung secara simultan dan dipengaruhi oleh kelimpahan individu. Area tepi sungai dengan kondisi hutan masih alami merupakan habitat yang paling sesuai. Walaupun pinang ini masih bisa tumbuh di puncak bukit yang kering tetapi populasinya menjadi jarang dan Nampak sensitive terhadap terjadinya gangguan dan ketersediaan air tanah. Sejumlah faktor edafik mempengaruhi kelimpahan populasi dengan prefensi pada habitat berdrainase baik dengan kandungan magnesium (Mg²?) tinggi. Tanah dengan pH tinggi juga berkorelasi erat dengan keberadaan pinang ini. Hasil pengukuran tingkat asoasiasi dengan menggunakan index ochiai, empat spesies tumbuhan (licuala graminifolia, tabernaemontana aurantiaca, orania regalis, dan sommieria leucophylla) berasosiasi positif dengan A. Macrocalyx, sedangkan sepuluh lainnya berasosiasi negative. Pinang ini cenderung tumbuh pada habitat dengan C/N <10. Berdasarkan uji korelasi, Magnesium (Mg²?) dan kalsium (Ca²?) lebih berpengaruh terhadap densitas dan frekuensi daripada terhadap tajuk dan areal basal. Persentase mortalitas Nampak tinggi pada fase semai tetapi menjadi rendah pada fase dewasa. Efektivitas konservasi akan sangat tergantung pada pengelolaan habitat-habitat yang palling sesuai dan faktor-faktor biotic berkaitan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain