SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Populasi, ko-okurensi dan prefensi habitat areca macrocalyx di pulau Waigo-Papua Barat

Flood, James - Konferensi;

Penelitian status populasi dan prefensi habitat pinang papuasia areca macrocalyx zippelius ex blume di Pulau Waigeo (Papua barat) telah dilakukan pada tahun 2012. Area studi mencakup berbagai tipe habitat dan asosiasi vegetasi: tepi sungai, lereng (punggung) bukit, puncak bukit, hutan alami, hutan terganggu, dan hutan terkonversi. Ukuran populasi bervarias secara spesial dan didominasi oleh semai (62%) dan juvenile (24%); mengindikasikan populasi yang berkembang, rekreitmen dan mortaltas berlangsung secara simultan dan dipengaruhi oleh kelimpahan individu. Area tepi sungai dengan kondisi hutan masih alami merupakan habitat yang paling sesuai. Walaupun pinang ini masih bisa tumbuh di puncak bukit yang kering tetapi populasinya menjadi jarang dan Nampak sensitive terhadap terjadinya gangguan dan ketersediaan air tanah. Sejumlah faktor edafik mempengaruhi kelimpahan populasi dengan prefensi pada habitat berdrainase baik dengan kandungan magnesium (Mg²?) tinggi. Tanah dengan pH tinggi juga berkorelasi erat dengan keberadaan pinang ini. Hasil pengukuran tingkat asoasiasi dengan menggunakan index ochiai, empat spesies tumbuhan (licuala graminifolia, tabernaemontana aurantiaca, orania regalis, dan sommieria leucophylla) berasosiasi positif dengan A. Macrocalyx, sedangkan sepuluh lainnya berasosiasi negative. Pinang ini cenderung tumbuh pada habitat dengan C/N <10. Berdasarkan uji korelasi, Magnesium (Mg²?) dan kalsium (Ca²?) lebih berpengaruh terhadap densitas dan frekuensi daripada terhadap tajuk dan areal basal. Persentase mortalitas Nampak tinggi pada fase semai tetapi menjadi rendah pada fase dewasa. Efektivitas konservasi akan sangat tergantung pada pengelolaan habitat-habitat yang palling sesuai dan faktor-faktor biotic berkaitan.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
Jurnal biologi Indonesia
No. Panggil
570.5 Jur
Penerbit
: ., 2015
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
0854-4425
Klasifikasi
570.5
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Vol. 13, No. 01, Tahun
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?