Text
Barcoding dna pada komunitas kelelawar pemakan buah di Indonesia
Famili Pteropodidae dikenal sebagai kelalawar pemakan buah yang berperan sebagai penyebar biji, membantu proses penyerbukan bunga, dan mempunyai arti penting dalam proses regenari hutan. Di dalam proses identifikasi spesies kelelawar sering ditemui masalah, antara lain criptic morphology dan behaviour. Oleh sebab itu perlu dilakukan konfirmasi dengan menggunakan barkode DNA. Cytochrome c oxidase subunit I (COI) DNA mitokondria merupakan representasi dari protein coding pada DNA mitokondria dan telah digunakan secara luas sebagai alat identifikasi spesies hewan. Penelitian ini mengevaluasi sebanyak 141 spesimen yang terdiri dari 42 spesies dan 17 genus yang dikoleksi dari Jawa, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Analisis filogenetik menggunakan metode neighbor-joining, dimana kalkulasi matrik jarak genetik dengan model kimura-2 parameter yang diimplementasikan pada pairwise distance calculation dalam program MEGA versi 6.05. Hasil analisa menunjukkan variasi intraspesifik berkisar antara 0-7,9% (0,9±0,014) dan terdapat 4 spesies dengan rata-rata divergensi sekuen intraspesifik sangat tinggi yaitu penthetor lucasi (3,2%), thoopterus nigrescens (3,7%), dan chironax melanocephalus (8,7%). Rata-rata jarak genetik interspesifik dari kelalawar pemakan buah di Indonesia adalah 20% (1,3-26,1%). Hasil ini membuahkan sebuah konstruksi pohon filogeni dengan klaster kohesif yang jelas berbeda, kecuali pada genus dobsonia (D. Moluccensis, D. Virdis, dan D. Crenulata), cynopterus(C. Brachyotis, C. Minutes, dan C. Luzoniensis), dan macroglossus ( M. Minimus dan M. Sobrinus) karena tidag sesuai dengan batas-batas yang diakui sebagai spesies yang berbeda berdasarkan morfologi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain