Text
Analisis pendapatan petani karet pada sistem peremajaan bertahap
Peremajaan merupakan salah satu upaya meningkatkan produktivitas tanaman karet (Hevea brasiliensis) tua dan rusak. Kendalarnperemajaan di perkebunan rakyat adalah terbatasnya modal petani dan kekhawatiran petani kehilangan pendapatan selama peremajaan.rnPenelitian bertujuan mendapatkan sistem peremajaan yang lebih murah dan efisien, serta menjamin kesinambungan pendapatanrnpetani. Penelitian dilaksanakan Januari 2012- Juni 2014 di Kecamatan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Penelitianrndirancang menggunakan 8 sistem peremajaan, yaitu (1) 30%-30%-40% + jagung, (2) 30%-30%-40% + kacang tanah, (3) 50%-50%rn+ jagung, (4) 50%-50% + kacang tanah, (5) 70%-30% + jagung, (6) 70%-30% + kacang tanah, (7) 100% + jagung, (8) 100% +rnkacang tanah. Data yang dikumpulkan meliputi penerimaan dari hasil penjualan lump tanaman karet tua, penjualan kayu tanamanrnkaret yang ditebang, penjualan produksi tanaman sela selama dua kali musim tanamltahun, biaya usaha tani dan pendapatan petani.rnHasil penelitian menunjukkan model peremajaan tebang 100% memberikan pendapatan yang terbesar pada umur karet TBM, namunrnmemerlukan biaya tunai yang juga lebih besar. Jumlah pendapatan atas biaya tunai selama 3 tahun dari model peremajaan 100% an tararnRp46.412.000,00 (RIC=3,83)-Rp55.080.000,00 (RIC=3,83). Berdasarkan nilai RIC yang diperoleh maka alternatif modelrnperemajaan dipilih model peremajaan 70%-30% atau 50%-50%. Jumlah pendapatan biaya tunai yang diperoleh dari modelrnperemajaan 70%-30% sebesar Rp45.035.000,00 (RIC=4,88)-Rp52.144.000,00 (RIC=4,87), sedangkan model peremajaan 50%-rn50%, sebesar Rp44.213.000,00 (RIC=5,07)-Rp50.944.000,00 (RIC=4,90). Pada peremajaan karet rakyat, peran tenaga kerjarndalam keluarga sangat penting, selain mempercepat pekerjaan juga lebih hemat.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain