Text
Profil dan kelayakan usaha tani kakao di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara
Penguasaan lahan dan produktivitas kakao di tingkat petani masih sangat rendah sehingga berdampak pada rendahnya pendapatanrnpetani. Kabupaten Kolaka merupakan salah satu sentra utama kakao dengan jumlah petani kakao sangat besar di Sulawesi Tenggara.rnPenelitian bertujuan mengetahui profil dan kelayakan usahatani kakao di tingkat petani. Penelitian dilaksanakan di Desa Atula danrnDesa Dangia, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara pada bulan April sampai Juli 2012. Pengambilan datarnmenggunakan metode survei dengan wawancara langsung terhadap 30 orang petani kakao yang diambil secara acak sederhana. Datarndianalisis secara deskriptif dan kelayakan u~ahatani melalui analisis benifit cost ratio (BI C ratio), net present value (NPV), dan internal raternif return (IRR). Hasil analisis dengan discountfactor 18% per tahun diketahui nilai NPV Rp19.646.384,00; BIC ratio 2,87; dan IRRrn51% sehingga diketahui usahatani layak untuk diusahakan. Pendapatan petani Rp7.697 .674,001tahun (Rp641. 743,001bulan). Jikarnproduktivitas tetap (773 kglha) diperoleh break even point (BEP) harga sebesar Rp8.043,001kg. Jika harga tetap (Rp18.000,001kg),rnBEP produktivitas adalah 345,5 kglhaltahun. Periode pengembalian modal pada tahun keenam. Hal ini menunjukkan usahatani kakaorndi lokasi penelitian dapat memberikan sumbangan pendapatan ke petani, meskipun dengan keuntungan relatif kecil. Berdasarkanrnanalisis tersebut, luas areal minimal untjlk memenuhi kebutuhan hidup layak petani adalah 2 ha atau produktivitas di atas 1,5rntonlhal tahun.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain