Text
Pengaruh umur batang bawah terhadap persentase keberhasilan okulasi hijau pada tiga klon karet (hevea brasiliensis Muell Agr.)
Perbanyakan karet (Hevea brasiliensis Mucll. Agr.) dengan okulasi cokclat membutuhkan waktu yang lama dalam pembibitannya,rnsedangkan pcrbanyakan dcngan okulasi hijau belum banyak dilakukan karcna tingkat keberhasilan masih sangat rendah. Salah saturnfaktor yang diduga berpengaruh terhadap kcberhasilan okulasi hijau adalah umur bibit batang bawah. Tujuan penelitian adalahrnmengetahui pcngaruh perbedaan umur batang bawah terhadap persentase kcberhasilan okulasi hijau pada tiga klon karet. Penelitianrndilaksanakan di Kebun Percobaan (KP.) Pakuwon, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar pada bulan Januari-Desemberrn2013. Penclitian menggunakan rancangan petak terbagi, tiga ulangan dan ukuran pctak 25 pohon. Petak utama adalah jcnis klonrnbatang bawah, terdiri dari 3 klon, yaitu K1 = AVROS 2037, K2 = PB 260, dan K1 = GT 1. Anak petak adalah umur batang bawahrntcrdiri dari 4 taraf, yaitu Urn1 = 4 bulan, U2 = 5 bulan, U 3 = 6 bulan, U4 = 7 bulan. Okulasi dilakukan dengan cara membuka kulitrnbatang bawah, kemudian cntres dimasukkan ke dalam jcndela sayatan hasil pembukaan. Pengikatan sambungan dilakukan dcnganrnmenggunakan plastik khusus dengan cara chlilitkan dari bawah ke atas. Pengamatan dilakukan tcrhadap perscntase keberhasilan okulasirnhijau pada umur tiga minggu setelah okulasi (MSO). Hasil penclitian menunjukkan bahwa keberhasilan okulasi hijau pada tanamanrnkaret dipengaruhi oleh umur batang bawah. Untuk Klon PB 260 dan GT 1, makin tua umur batang bawah sampai maksimum 7 bulanrndi polybag maka semakin mcningkat perscntasc keberhasilan okulasi, scdangkan pada klon AVROS 2037 belum mcmperlihatkanrnperbedaan yang nyata.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain