Text
Keragaman genetik 15 genotipe kopi robusta hasil seleksi petani berbasis penanda SSRs (simple sequence repeats)
Kopi Robusta telah dikembangkan secara luas di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu. Beberapa dekade terakhir sebagian petani telahrnmenyeleksi dan mengembangkan beberapa genotipe dengan teknik sambung tunas plagiotrop untuk merehabilitasi populasi kopi Robusta asal biji.rnOleh sebab itu, terdapat peluang terjadinya penurunan keragaman genetik kopi Robusta di lahan petani. Analisis molekuler perlu dilakukan untukrnmengevaluasi keragaman genetik an tar I 5 genotipe kopi Robusta hasil seleksi petani. Kegiatan analisis keragaman genetik dilaksanakan dirnLaboratorium Plasma Nuifah, Pemuliaan, dan Bioteknologi, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi danrnLaboratorium Biologi Molekuler, Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Maras. DNA diampliflkasi dengan menggunakan 34 marka SSR.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa 23 dari 34 marka SSR yang digunakan mampu menghasilkan tingkat polimorfisme yang tinggi. Jumlah aielrnberada pada kisaran 2-8 aiel per lokus dengan rata-rata 4 aiel per lokus SSR. Analisis dendrogram berdasarkan kemiripan genetik diperoleh denganrnskor sekitar 0,44-0,79 dan skor r = 0, 92 (good{it). Berdasarkan hasil analisis gerombol dan analisis komponen utama diketahui bahwa terdapatrntiga kelompok genotipe. Masing-masing kelompok dapat dibedakan berdasarkan karakter moifotipe daun. Meskipun demikian, sebagian besarrngenotipe diklasiflkasikan ke dalam satu kelompok. lni menanJ,,f:cm bahwa keragaman genetik klon-klon kopi Robusta basil seleksi petani cenderungrnrendah.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain