Text
Pengaruh waktu aplikasi dan jenis trichoderma terhadap penyakit jamur akar putih pada bibit tanaman karet
Pemanfaatan agens hayati berupa jamur antagonis Trichoderma mempunyai peluang dalam mencegah maupun menckan serangan jamurrnakar putih (JAP) pada bibit tanaman karet. Oleh karena itu, Trichoderma dapat diaplikasikan sebelum maupun setelah infeksi patogen.rnPenelitian ini bertujuan mengetahui waktu aplikasi dan jenis Trichoderma yang efektif dalam mengendalikan penyakit JAP pada bibitrnkaret. Penelitian dilakukan di rumah kasa Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Sukabumi, mulai bulan Meirnsampai November 2013. Rancangan percobaan menggunakan acak kelompok faktorial dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertamarnadalah dua waktu aplikasi Trichoderma (sebelum dan setelah infeksi patogen), faktor kedua adalah empat jenis Trichoderma (Trichodermarnvirens, Trichoderma hamatum, Trichoderma amazonicum, dan Trichoderma atroviride). Di samping itu, digunakan petak kontrol (tanparnTrichoderma) untuk melihat efektif-tidaknya penggunaan Trichoderma. Bibit karet menggunakan klan AVROS 2037 hasil okulasi umur 3rnbulan. Peubah yang diamati meliputi gejala penyakit JAP, masa inkubasi patogen, dan intensitas serangan JAP. Hasil penelitianrnmenunjukkan bahwa pada pembibitan karet penggunaan agen hayati Trichoderma lebih efektif bila diaplikasikan sebelum ada infeksirnpatogen karena dapat memperpanjang masa inkubasi patogen dan menekan serangan JAP masing-masing 60,49 hari dan 78,36%rndibandingkan kontrol, serta 51,62 hari dan 71,14% bila dibandingkan aplikasi setelah ada infeksi. Trichoderma yang diaplikasikanrnsetelah infeksi patogen hanya efektif menekan serangan JAP sebesar 25% dibandingkan kontrol. T. virens dan T. amazonicum palingrnefektif bila diaplikasikan sebelum infeksi patogen, sedangkan apabila tanaman telah terinfeksi patogen maka dianjurkan mcnggunakanrnT. virens, T. amazonicum, atau T. atroviride.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain