Text
Skrining fitokimia enam genotipe teh
Skrining fitokimia dimaksudkan untuk melakukan evaluasi pendahuluan tentang kandungan kimia pada teh (Camellia sinensis). Selainrnitu, teh mengandung katekin yang d!lpat digunakan sebagai petunjuk kualitas dari daun teh. Penelitian bertujuan mengetahuirnkandungan senyawa aktif dan kadar katekin pada teh. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Juni 2012 dirnlaboratorium Pengujian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogar. Skrining fitokimia pucuk peko dengan dua daun (p+2)rndilakukan berdasarkan prosedur dari Materia Medika Indonesia (MMI), sedangkan analisis katekin dengan menggunakan metode SNIrngambir. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL), enam perlakuan dengan empat ulangan. Perlakuan yangrndigunakan adalah enam genotipe teh (Tbs I, Tbs 2, Hibrid, Cin 143, Rb 3, dan Kiara 8). Hasil penelitian menunjukkan keenamrngenotipe yang diuji mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavanaid, steroid, dan glikosida. Genotipe Tbs I, Hibrid,rndan Kiara 8 positif mengandung senyawa triterpenoid, sedangkan Tbs 2, Rb 3, dan Cin 143 negatif. Genotipe Tbs I dan Tbs 2rnmemiliki kandungan katekin paling tinggi (kecuali bagian ruas+tangkai daun) dibandingkan dengan empat genotipe lainnya. Pucukrnpeko, daun pertama, dan daun kedua pada genotipe Tbs I memiliki kadar katekin masing-masing 17,92%, II ,73%, dan 14,67%,rnsedangkan pada genotipe Tbs 2 masing-masing 18,22%, 13,48%, dan 15,81%. Kadar katekin terendah dihasilkan oleh bagianrnruas+tangkai daun pada genotipe Rb 3 (I, 78%). Pucuk peko menghasilkan kandungan katekin bervariasi an tara 8, 36%-18,22%, lebihrntinggi dibandingkan dengan daun pertama, daun kedua, dan bagian ruas + tangkai daun.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain