Text
Pluralitas Agama dan konflik beragama
Pluralitas agama sering dituding sebagai kondisi yang bersimpul pada konflikrndan perseteruan antara kelompok agama. Sesungguhnya konflik dan perseteruan iturnbukan merupakan kesimpulan dari perbedaan, melainkan sebuah keputusan imperatifrnyang sering tidak ada hubungan dengannya, selain hanya memanfaatkan, kondisirntersebut. Konflik-konflik dan perseteruan antar agama harus diamati lebih luas darirnranah agama saja, karena agama berinteraksi dengan budaya dan keterbatasan man usia.rnDengan demikian penafsiran dan praktik-praktik serta implementasi kebenaranrnagama, hendaknya selalu didampingi pertimbangan-pertimbangan etis dan terusrndirefleksikan dari dalam, demi menguji kesetiaan agama pada kebenaran-kebenaranrnyang diwartakan. Agama juga menuntut penghayatan yang mengandaikan kebebasan.rnMaka agama pun berpotensi untuk menjadi beranekaragam. Tetapi keanekaragamanrntidak harus menjadi premis umuk menyimpulkan adanya konflik. Konflik, sepertirnjuga kerukunan, merupakan keputusan yang bisa diambil atas dasar perbedaan danrnkeanekaragaman. Oleh karena itu perlu ada pertimbangan-pertimbangan etis untukrnmenghasilkan keputusan-keputusan yang bermartabat.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain