Text
Akulturasi dan kearifan lokal dalam tradisi Baayun Maulid pada masyarakat Banjar
Penelitian ini mengkaji akulturasi dan transformasi nilai dalam tradisi Baayun Maulid masyarakat Banjar. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologis keagamaan sebagai upaya memahami makna mendalam dari objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah munculnya tradisi ini bermula dari upaca maayun anak masyarakat Dayak Kalimantan untuk memberikan keberkahan, memberi nama, menyampaikan doa keselamatan, dan tanda syukur atas kelahiran anak. Seiring dengan masuk dan berkembangnya Islam di kawasan ini, upaya yang diwariskan oleh nenek moyang ini pun mengalami perubahan. Ulama penyebar Islam telah merubah dan mengakulturasi upacara ini menjadi sarat dengan nilai-nilai keislaman. Apabila semula upacara ini dinamakan Baayun Anak, maka sesudah diakulturasi berubah menjadi Baayun Maulid. Tempat pelaksanaan dipusatkan di masjid dan disandingkan dengan peringatan maulid Nabi. Anak diayun dan dibacakan al Quran, syair-syair maulid, serta doa. Tradisi lokal dan ajaran agama telah bersatu secara harmonis dalam kegiatan Baayun Maulid, yang memiliki penanda kesyukuran atas kelahiran anak sekaligus peringatan dan penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain