Text
Kajian awal pemanfaatan pulp dari limbah kemasan aseptik untuk pembuatan selulosa asetat
Penggunaan kemasan aseptik yang meningkat dari tahun ke tahun, menimbulkan masalah barurnberupa limbah. Salah satu upaya pemanfaatan limbah adalah melalui proses daur ulang. Hasil prosesrndaur ulang ini diantaranya dapat dijadikan substitusi bahan baku produk derivat selulosa berupa selulosarnasetat, karena lim bah kemasan aseptik mengandung pulp virgin serat panjang 72%. Tujuan dari penelitianrnini adalah untuk diversifikasi penggunaan dan pemanfaatan limbah kemasan aseptik melalui proses daurrnulang dan penguasaan teknologi proses asetilasi untuk produk selulosa asetat. Pulp kemasan aseptikrndiuji dengan parameter kadar air, kadar abu, kadar holoselulosa, kadar a selulosa, kadar lignin, danrnkadar hemiselulosa untuk mengetahui apakah pulp kemasan aseptik memenuhi persyaratan untuk dibuatrnselulosa asetat. Perendaman pulp dilakukan dengan air dan asam asetat glasial, kemudian diperas untukrnmengkondisikan pulp sebelum pro~s asetilasi. Proses asetilasi dilakukan dengan menambahkan asamrnasetat glasial dan asam asetat anhidrida dalam jumlah tertentu. Berdasarkan metode ASTMD 871-96rndiperoleh kadar asetil opti'mal dari kristal selulosa asetat sebesar 36,85% dengan penambahan air 2,25 mLrndan asetat anhydrida 35 ml, sedangkan untuk penambahan asam asetat anhidrida 30 mL dan air 2,75 mLrndiperoleh kadar asetil 28,28%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain