Text
Makna sosiokultural paribasa Bali dalam seni pertunjukan drama gong lakon kalung berlian
Tulisan ini mengkaji makna sosiokultural paribasa Bali dalam seni pertunjukan drama gong di Bali,rnlakon Kalung Berlian. Masalah yang dibahas meliputi jenis paribasa Bali dan makna sosiokulturalrnparibasa Bali bcrtujuan untuk mendeskripsikan jenis paribasa Bali dan makna sosiokultural. Teorirnyang digunakan, yaitu teori sosiolinguistik. Dalam pengumpulan data digunakan metode pengamatanrndan metode wawancara, dibantu dengan teknik catat, teknik rekam, teknik transkripsi, dan terjemahan.rnDalam analisis data digunakan metode deskriptif sinkronis. Untuk penyajian hasil analisis datarndigunakan metode formal dan informal, dibantu dengan teknik induktifdan deduktif. Berdasarkan hasilrnpembahasan, seni pertunjukan drama gong lakon Kalung Berlian terdapat dua belas jenis paribasarnBali, yaitu sesonggan, sesenggakan, wewangsalan, sesawangan, bebladbadan, seloka, raos ngempelin,rnpepindan, sesimbing, cecangkitan, peparikan, dan sesemon. Jenis-jenis paribasa Bali yang disampaikanrndalam dialog antarpemainnya menyiratkan makna sosiokultural, seperti: perbandingan, perumpamaan,rnsindiran, ejekan, pujian, pengharapan, ajakan, merajuk, nasihat, mengecoh lawan bicara, mengolokolokrnlawan bicara, tidak peduli, senda gurau, gundah guiana, rayuan, ketidakpastian, imbauan, danrnpenyataan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain